OPTIK: Pembiasan Cahaya
PEMBIASAN
CAHAYA
Disusun oleh:
Kelompok 6 / Pendidikan Fisika 5B
Gita Verawati
Rhodiatussholihah
Rosita Nur Azmi
1. PEMBIASAN
Pembiasan
(perubahan arah rambat) cahaya terjadi akibat
perbedaan kecepatan cahaya dalam berbagai medium.
Rumus untuk mecari berapa besar
perbedaan kecepatan pada medium adalah :
dengan i =
sudut datang diukur terhadap garis normal, r
= sudut bias diukur terhadap garis normal, v1
= cepat rambat cahaya dalam medium yang memuat sinar datang, v2 = cepat rambat cahaya
dalam medium yang memuat sinar bias.
Berkas cahaya yang melewati dua medium yang berbeda menyebabkan cahaya berbelok. Di dalam
medium yang lebih rapat, kecepatan cahaya
lebih kecil dibandingkan pada medium yang kurang rapat. Akibatnya, cahaya membelok. Perbandingan laju cahaya
dari dua medium tersebut disebut indeks bias dan diberi simbol (n)
(Suwarna, 2009: 20).
Berikut adalah tabel indeks bias
pada berbagai medium yang berbeda (Giancoli, 2001: 257).
Dalam pembiasan, dikenal hukum
pembiasan yang dikemukakan oleh Snellius yaitu:
a.
Sinar datang, sinar bias dan garis normal terletak
pada satu bidang datar.
b.
Perbandingan
sinus sudut datang dengan sinus sudut bias suatu
cahaya yang datang dari suatu medium ke medium lain merupakan suatu konstanta.
2. PEMBIASAN PADA LENSA
Lensa adalah suatu benda yang tembus pandang dan
mempunyai paling sedikit satu permukaan lengkung. Lensa umumnya terbuat dari
kaca (gelas) namun ada juga lensa yang terbuat dari plastik keras tembus
pandang. Lensa dapat membentuk bayangan yang diperbesar atau diperkecil
sehingga banyak digunakan dalam alat-alat optik seperti kamera, mikroskop dan
teleskop (Yohanes, 2009: 53).
Secara
umum lensa memiliki dua jenisnya, yaitu Lensa Cembung dan Lensa Cekung.
Lensa
Cembung (Konveks/Positif)
Lensa cembung memiliki ciri lebih tebal di tengah-tengahnya daripada
pinggirnya. Apabila kamu raba, akan terasa permukaan di bagian tengahnya lebih cembung.
Dari ke enam bentuk lensa, yang termasuk kategori lensa cembung (positif) adalah:
(a)
Bikonveks
(b)
Plan konveks
(c)
Konkaf-konveks
Sifat lensa cembung adalah
mengumpulkan sinar (konvergen). Titik
pertemuan sinar-sinar bias disebut titik fokus (titik api).
Untuk mengetahui sifat dari bayangan yang terbentuk oleh lensa
cembung, kita harus mengetahui apa saja sinar-sinar
istimewa yang berlaku pada cermin cembung, yaitu meliputi :
1.
Sinar datang yang sejajar sumbu utama dibiaskan
melalui fokus utama F2
2.
Sinar datang yang melalui pusat akan diteruskan
tanpa dibelokkan
3.
Sinar datang yang melalui fokus utama F1
dibiaskan sejajar sumbu utama.
Pembentukan Bayangan
(Suwarna, 2010: 63-64).
Jika
benda diletakkan pada jarak lebih besar dari pada 2F, sifat bayangannya
adalah Nyata, Terbalik, dan Diperkecil.
Jika
benda diletakkan antara F2 dan 2F2, sifat bayangannya Nyata, Terbalik, dan Diperbesar.
Jika
benda diletakkan pada jarak lebih kecil daripada F2, sifat bayangannya adalah maya, sama tegak, dan diperbesar.
3. PEMBIASAN PADA KACA PLANPARALEL
Kaca planparalel adalah sekeping
kaca yang kedua sisi panjangnya dibuat sejajar. Kaca ini dapat dipakai untuk
melihat bagaimana cahaya dibiaskan dan dapat juga digunakan untuk menentukan
indeks bias kaca tersebut (Surya, 2009:46).
Seperti yang Snellius katakana
bahwa sinar akan mengalami pergeseran ketika ia melewati batas suatu medium
yang berbeda antara medium satu dan lainnya, dalam hal ini adalah sinar yang
datang dari udara (kurang rapat) dan melewati kaca planparalel (rapat) yang
mana pergeseran cahayanya akan mendekati garis normal. Besar pergeseran (t)
tersebut dapat dihitung menggunakan rumus:
4. PEMBIASAN PADA PRISMA
Pada umumnya, prisma banyak
digunkan sebagai pengurai spektrum. Di samping itu, prisma banyak juga
digunakan untuk mengubah letak bayangan, membalik bayangan atau mengubah arah
lintasan berkas (Surya, 2009:47).
(1)
(2)
Gambar diatas melukiskan gambar
sebuah prisma dalam dua dimensi. Sisi di mana sinar datang dan keluar dinamakan
rusuk pembias, sedangkan sudut yang dibentuk oleh kedua rusuk pembias ini
dinamakan sudut pembias β.
Pada gambar 1, tampak suatu sinar
memasuki prisma melalui rusuk pembias kiri. Ketika memasuki prisma, sinar akan
dibiaskan mendekati garis normal (karena sinar datang dari kerapatan optis
rendah ke kerapatan optis tinggi). Di dalam prisma, sinar meneruskan
perjalanannya dan keluar melalui rusuk pembias sebelah kanan. Ketika keluar
prisma, sinar juga akan dibiaskan, kali ini sinar dibiaskan menjauhi garis
normal (karena sinar datang dari kerapatan optis tinggi ke kerapatan optis
rendah). Sudut antara sinar keluar dengan sinar masuk dinamakan sudut deviasi
D.
Rumus untuk mencari sudut bias prisma adalah:
Rumus untuk mencari sudut deviasi adalah:
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli Dauglas.C. 2001. Fisika edisi kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Surya, Yohanes.2009.OPTIKA. Tangerang: PT Kandel.
Suwarna, Iwan Permana.2010.OPTIK. Bogor: Duta Grafika.
Komentar
Posting Komentar