OPTIK: Dispersi Cahaya
DISPERSI CAHAYA
Disusun
oleh:
Kelompok
6 / Pendidikan Fisika 5B
Gita
Verawati
Rhodiatussholihah
Rosita
Nur Azmi
DISPERSI
Gejala dispersi
cahaya adalah gejala peruraian cahaya putih (polikromatik)
menjadi cahaya berwarna-warni (monokromatik). Cahaya putih merupakan cahaya
polikromatik, artinya cahaya yang terdiri atas banyak warna dan panjang
gelombang. Jika cahaya putih diarahkan ke prisma, maka cahaya putih akan
terurai menjadi cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Cahaya-cahaya ini memiliki panjang gelombang yang berbeda. Setiap panjang
gelombang memiliki indeks bias yang berbeda. Semakin kecil panjang gelombangnya
semakin besar indeks biasnya. Disperi pada prisma terjadi karena adanya
perbedaan indeks bias kaca setiap warna cahaya.
Seberkas cahaya polikromatik diarahkan ke prisma. Cahaya tersebut
kemudian terurai menjadi cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan
ungu. Tiap-tiap cahaya mempunyai sudut deviasi yang berbeda. Selisih antara
sudut deviasi untuk cahaya ungu dan merah disebut sudut dispersi. Besar sudut
dispersi dapat dituliskan sebagai berikut:
Hukum Snellius Pembiasan
Hasilnya kini disebut sebagai hukum Snellius yang berbunyi :
1.
Sinar datang, garis normal, serta sinar bias menempati suatu
bidang datar.
2. Indeks bias merupakan hasil
pembagian dari sinus sudut datang cahaya dengan sinus sudut bias cahaya yang
menghasilkan suatu bilangan tetap
Sudut
bias tergantung pada laju cahaya kedua media dan sudut datang cahaya. Keterkaitan
analitis antara q1
dan q2.
Hubungan ini disebut Hukum Snellius dan
dituliskan:
q1 adalah sudut
datang, dan q2 adalah
sudut bias . n1 & n2 merupakan
indeks bias masig-masing materi . Berkas datang dan bias terletak pada bidang
yang sama, termasuk juga garis normal. Hukum Snellius merupakan patokan Hukum pembiasan. Dari hukum Snell
diketahui bahwa apabila n2 > n1,
maka q2 > q1, yang berarti apabila cahaya menuju medium dengan n lebih besar, maka berkas cahaya
dibelokkan mendekati normal. Sedangkan apabila n2 <
n1, maka q2 < q1, maka berkas cahaya
aka dibelokkan menjauhi garis normal.
Indeks Bias
Christian
Huygens : “indeks bias adalah hasil bagi
antara laju sinar cahaya pada ruang hampa udara dengan laju sinar cahaya dalam
suatu zat” . Peristiwa pembiasan cahaya dapat terjadi dikarenakan adanya
perbedaan laju cahaya dari kedua medium. Dimana pada medium rapat laju cahaya
lebih kecil dibandingkan pada medium yang renggang.
Secara matematis dirumuskan
sebagai berikut :
Dimana
:
-n : indeks bias suatu
medium
-c : laju cahaya pada
ruang hampa ( 3 . 108 m/s)
-v : laju cahaya dalam
zat
Nilai Indeks bias tidak ada yag lebih kecil dari 1.
Pemantulan Sempurna terjadi ketika semua
cahaya yang menumbuk suatu bidang atau benda di pantulkan secara keseluruhan.
Dua faktor utama yang mempengaruhi kejadian ini adalah indeks bias dari kedua
medium dan sudut datang cahaya itu sendiri.
Adapun proses pemantulan sempurna secara
sederhana bisa dijelaskan sebagai berikut :
Pembiasan Cahaya pada Prisma
Prisma
ialah sebuah zat bening yang dibatasi oleh dua buah bidang datar.
Apabila seberkas sinar datang dari medium
renggang (udara) menuju medium rapat (bidang prisma), akan dibiaskan mendekati
garis normal. Selanjutnya, berkas sinar tersebut dari medium rapat (bidang
prisma) menuju udara (medium renggang) akan dibiaskan menjauhi garis normal.
Pembiasan Cahaya pada Kaca Plan Paralel
Kaca plan paralel atau yang biasa disebut
balok kaca merupakan keping kaca tiga dimensi yang kedua sisinya dibuat
sejajar. Seperti pada prisma, cahaya yang mengenai kaca planparalel juga akan
dibiaskan dua kali , yaitu pembiasan ketika memasuki kaca planparalel dan
pembiasan ketika keluar dari kaca plan paralel.
Pada
saat sinar memasuki kaca :
Sinar datang ( i ) dari udara (medium renggang) ke kaca (medium rapat) maka akan dibiaskan ( r ) mendekati garis normal ( N ).
Pada saat sinar keluar dari kaca :
Sinar datang ( i' ) dari udara (medium renggang) ke kaca (medium rapat) maka akan dibiaskan ( r' ) menjauhi garis normal ( N )
DAFTAR PUSTAKA
Surya,
Yohanes.2009.OPTIKA. Tangerang: PT
Kandel.
Komentar
Posting Komentar