OPTIK: Cermin Lengkung

CERMIN LENGKUNG


Disusun oleh:
Kelompok 6 / Pendidikan Fisika 5B
Gita Verawati
Rhodiatussholihah
Rosita Nur Azmi

1.  Cermin Cekung
Cermin cekung memiliki permukaan pemantul yang bentuknya melengkung atau membentuk cekungan. Cermin cekung bersifat mengumpulkan sinar pantul atau konvergen. Ketika berkas sinar-sinar sejajar mengenai cermin cekung, sinar pantulnya akan berpotongan pada satu titik. Titik perpotongan tersebut dinamakan titik fokus (Suwarna, 2010: 39).






Cermin cekung dapat membentuk bayangan nyata dan terbalik dari obyek yang jarak obyeknya lebih besar dari jari-jari bola. Jika obyek terletak antara cermin dan titik fokus utama, bayangan yang terbentuk bersifat maya, tegak dan diperbesar (Bueche, 1994: 258).
Untuk mengetahui sifat yang terbentuk oleh bayangan, kita harus mengetahui sinar-sinar istimewa yang dimiliki oleh cermin cekung, yaitu (Surya, 2009: 14):
a.    Sinar datang yang sejajar sumbu utama di pantulkan seolah-olah berasal dari fokus utama.
b.   Sinar datang yang mengarah ke fokus utama dipantulkan sejajar sumbu utama.
c.    Sinar datang yang mengarah ke pusat kelengkungan dipantulkan melalui lintasan yang sama. 

Setelah kita mengetahui apa saja sinar-sinar istimewanya, kita bisa menggambarkan proses pembentukan bayangan yang terjadi pada cermin cekung. Bayangan yang terbentuk pada cermin cekung tergantung pada penomoran ruang tempat benda berada.
Penomoran ruang benda dan bayangan pada cermin cekung memudahkan untuk pengecekan sifat-sifat bayangan pada cermin, berikut ini adalah gambar penomoran ruangan benda dan bayangan (Suwarna, 2010: 46):


 Berikut ini adalah sifat-sifat bayangan pada cermin cekung berdasarkan ruang penempatan benda.

Benda di ruang I: Maya, Tegak, Diperbesar.


Benda di ruang II: Nyata, Terbalik, Diperbesar.
 


Benda di ruang III: Nyata, Terbalik, Diperkecil.


Benda tepat di pusat kelengkungan: nyata, terbalik,   sama besar.

2.  Cermin Cembung
Cermin cembung selalu membentuk bayangan maya, tegak dan diperkelcil dari obyek yang terletak di depannya (Bueche, 1994: 258). Cermin cembung memiliki sifat divergen (menyebar) cahaya. Jika sinar datang sejajar sumbu utama mengenai cermin cembung, sinar akan di pantulkan menyebar. Jika sinar- sinar pantul pada cermin cembung kamu perpanjang pangkalnya, sinar akan berpotongan di titik fokus (titik api) di belakang cermin. Pada perhitungan, titik api cermin cembung bernilai negatif karena bersifat semu (Suwarna, 2010: 48-49).
 


Seperti cermin cekung, cermin cembung juga memiliki sinar-sinar istimewa, yaitu (Surya, 2009: 14):
a.    Sinar datang yang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari fokus utama.
 


b.   Sinar datang yang mengarah ke fokus utama dipantulkan sejajar sumbu utama.

c. Sinar datang yang mengarah ke pusat kelengkungan dipantulkan melalui lintasan yang sama.
  


Untuk cermin cembung, tidak berlaku penomoran ruang benda dan bayangan disebabkan karena sifat bayangan yang terbentuk hanya ada satu. Sifat bayangan tersebut adalah Maya, Tegak dan Diperkecil. Proses pembentukan bayangannya dapat digambarkan sebagai berikut:

3.  Rumus Umum pada Cermin Lengkung
Untuk perhitungan yang terdapat pada cermin lengkung, memiliki rumus umum :

dengan f = titik fokus, s = jarak benda ke cermin, s’ = jarak bayangan ke cermin.
Syarat: nilai fokus diberi tanda negatif untuk cermin cembung karena pada cermin cembung, bayangan yang terbentuk bersifat maya.
Jika kita ingin mencari tinggi bayangan yang terbentuk, dapat menggunakan rumus :

Jika kita ingin menghitung berapa perbesaran (M) yang dilakukan oleh cermin, kita dapat menggunakan rumus :



DAFTAR PUSTAKA
Bueche, Frederick J.1994.Teori dan Soal-Soal Fisika. Jakarta: Erlangga.
Surya, Yohanes.2009.OPTIKA. Tangerang: PT Kandel.
Suwarna, Iwan Permana.2010.OPTIK. Bogor: Duta Grafika.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OPTIK: Difraksi Cahaya