OPTIK: Interferensi Cahaya
INTERFERENSI
CAHAYA
Disusun oleh:
Kelompok 6 / Pendidikan Fisika 5B
Gita Verawati
Rhodiatussholihah
Rosita Nur Azmi
INTERFERENSI
Interferensi adalah
paduan dua gelombang atau lebih menjadi satu gelombang baru. Jika kedua
gelombang yang terpadu sefase, maka terjadi interferensi konstruktif (saling
menguatkan). Gelombang resultan memiliki amplitudo maksimum.
Jika kedua gelombang yang terpadu
berlawanan fase, maka terjadi interferensi destruktif (saling melemahkan).
Gelombang resultan memiliki amplitudo nol. Setiap orang dengan menggunakan
sebuah baskom air dapat melihat bagaimana interferensi antara dua gelombang
permukaan air dapat menghasilkan pola-pola bervariasi yang dapat dilihat dengan
jelas.
Pola
interferensi dua cahaya diselidiki oleh Fresnel dan Young. Fresnel melakukan
percobaan interferensi dengan menggunakan rangkaian dua cermin datar untuk
menghasilkan dua sumber cahaya kohern dan sebuah sumber cahaya di depan cermin.
Young menggunakan celah ganda untuk menghasilkan dua sumber cahaya kohern. Pada eksperimen
Young, dua sumber cahaya kohern diperoleh dari cahaya monokromatis yang
dilewatkan dua celah. Kedua berkas cahaya kohern itu akan bergabung membentuk
pola-pola interferensi.
1. Interferensi Celah
Pada eksperimen Young, dua sumber cahaya kohern diperoleh dari
cahaya monokromatis yang dilewatkan dua celah. Kedua berkas cahaya kohern itu
akan bergabung membentuk pola-pola interferensi. Inteferensi maksimum (konstruktif) yang ditandai pola terang akan
terjadi jika kedua berkas gelombang fasenya sama. Ingat kembali bentuk
sinusoidal fungsi gelombang berjalan pada grafik simpangan (y)
versus jarak tempuh (x). Dua gelombang sama fasenya jika selisih jarak kedua
gelombang adalah nol atau kelipatan bulat dari panjang gelombangnya. Rumus yang berlaku pada interferensi
adalah :
2. Interferensi pada Lapisan Tipis
Interferensi dapat terjadi pada lapisan tipis seperti lapisan
sabun dan lapisan minyak. Jika seberkas cahaya mengenai lapisan tipis sabun
atau minyak, sebagian berkas cahaya dipantulkan dan sebagian lagi dibiaskan
kemudian dipantulkan lagi. Gabungan berkas pantulan langsung dan berkas
pantulan setelah dibiaskan ini membentul pola interferensi.
Jadi, interferensi konstruktif (pola
terang) akan terjadi jika
dengan m = orde
interferensi.
interferensi destruktif (pola gelap)
terjadi jika
3. Interferensi Cincin Newton
Fenomena cincin
Newton merupakan pola interferensi yang disebabkan oleh pemantulan cahaya di
antara dua permukaan, yaitu permukaan lengkung (lensa cembung) dan permukaan
datar yang berdekatan. Ketika diamati menggunakan sinar monokromatis akan
terlihat rangkaian pola konsentris (sepusat) berselang-seling antara pola
terang dan pola gelap.
Cincin di bagian luar lebih rapat dibandingkan di
bagian dalam. Dengan R adalah jari-jari kelengkungan
lensa, dan panjang gelombang cahaya dalam kaca adalah λ,
radius cincin terang ke-n, yaitu rn
dapat dihitung dengan rumus:
Sumber:
Komentar
Posting Komentar